HFC (Hybrid Fiber Coax)
Jaringan HFC (Hybrid Fiber Coax) adalah jaringan akses yang sebagian dari jaringan tersebut menggunakan media transmisi serat optik dan sebagian lagi menggunakan media transmisi kabel koaksial.
Arsitektur Jaringan HFC Secara Umum
STRUKTUR UTAMA HFC
- Headend
- Server Complex
- Distribution Hub
- Fiber Node
- Splitter
- Directional Coupler
- Amplifier
- Tap
- Jaringan penghubung
- Headend merupakan bagian terpenting dari sistem HFC. Pada Headend terdapat modul-modul perangkat sesuai dengan layanan yang tersedia, seperti:
- CATV Headend
- Cable Modem Termination Shelf (CMTS)
- Cable Telephony Headend
- Server complex berfungsi sebagai server aplikasi yang digunakan oleh subscriber (seperti e-mail server, news server, dsb).
- Distribution Hub adalah pusat distribusi jaringan akses HFC ke pelanggan. Di sini seluruh sinyal layanan-layanan interaktif lainnya seperti layanan data atau telepon akan digabung dengan sinyal TV broadcast yang diterima dari Headend yang kemudian akan dikirimkan melalui jaringan distribusi optik.
- Fiber-optic menghubungkan headend sebagai sarana transportasi sinyal ke sejumlah node yang disebut dengan fiber nodes. Fiber nodes berfungsi untuk mengubah sinyal dari optical-to-electrical untuk dilewatkan melalui kabel coaxial ke subscriber.
- Splitter merupakan salah satu komponen pasif yang digunakan pada sistem perkabelan untuk membagi signal RF. Splitter digunakan untuk membagi suatu signal input ke dua kabel output yang sama besar
- Directional Coupler digunakan untuk membagi suatu signal input ke dua kabel output yang tidak sama besar.
- Dalam pengiriman signal melalui kabel koaksial, amplifier mempunyai dua fungsi yang cukup penting:
- Sebagai equalizer, atau signal balancer sehingga frekuensi tinggi dan rendah mempunyai level amplitudo yang sama.
- Sebagai penguat level signal.
- Tap adalah komponen yang berfungsi untuk mencabangkan signal dari kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan, dan dipasang untuk mengakomodasikan beberapa rumah sekaligus
- Jaringan Penghubung
- Media Transmisi Serat Optik
- Kabel Koaksial
- Kabel Supertrunk
- Kabel Trunk
- Kabel Feeder
- Kable Drop
KONSEP PERANCANGAN JARINGAN HFC
- Metode Perencanaan jaringan HFC
Metode perancangan jaringan HFC ini sama dengan perancangan jaringan telekomunikasi konvensional.
- Penentuan Pada Bandwith dan Layanan
- Bandwith yang tersedia
- Spektrum 5 - 65 MHz adalah kanal upstream yang dialokasikan untuk transmisi kembali dari layanan data atau telepon.
- Spektrum 65 - 80 MHz digunakan oleh filter crossover yang memisahkan transmisi upstream dan downstream dan tidak digunakan untuk transmisi video (restriced frecuency).
- Spektrum 80 - 88 MHz adalah kanal downstream yang dialokasikan untuk transmisi video analog (CATV).
- Spektrum 88 - 108 MHz adalah kanal yang dialokasikan untuk transmisi penyiaran FM. Transmisi televisi menggunakan frekuensi pita ini akan diinterferensi oleh sinyal penyiaran FM yang kuat dan berdekatan.
- Spektrum 108 - 450 MHz adalah kanal downstream yang dialokasikan untuk broadcast video analog off-air (CATV).
- Spektrum 450 - 550 MHz adalah kanal downsteram yang dialokasikan untuk digital video broadcast.
- Spektrum 550 - 862 MHz adalah kanal downsteram yang dialokasikan untuk layanan interaktif (voice, data, dan video).
- Penentuan Tingkat Prosentase Layanan
Prosentase layanan adalah tingkat yang menggambarkan besaran jumlah calon pelanggan yang berminat berlangganan layanan HFC. Untuk menghitung kapasitas kanal yang dibutuhkan per Fiber Node maka digunakan dua pola pembagian layanan yaitu:
- Prosentase layanan TV Kabel
- Prosentase layanan Interaktif
- Kebutuhan layanan interaktif (voice, data, video)
Karakteristik sinyal downstream dan upstream untuk layanan interaktif (voice, data, dan video) didefenisikan oleh DOCSIS (Data Over Cable Service Interface Specification).
Layanan voice yang dimaksud adalah layanan telepon
Layanan data yang dimaksud adalah HSIA (High Speed Internet Access) Layanan video adalah layanan VoD (Video on Demand)
Semua layanan di atas dikemas dan ditransmisikan dalam format data dengan rate tertentu pada tiap-tiap layanan dengan standard yang sudah ditetapkan di atas.
- Pemilihan Struktur Jaringan
Besarnya jaringan menentukan penempatan letak Fiber Node, layanan apa saja yang bisa ditawarkan, dan perlu atau tidaknya catuan fiber optik. Daerah layanan (Fiber-to-Serving Area) mengacu pada banyaknya pelanggan yang ditangani oleh satu sambungan distribusi secara optik. Semakin banyak konsentrasi pelanggan di tiap daerah layanan, maka semakin banyak dibutuhkan sambungan distribusi secara optik.
Komponen yang ditinjau meliputi:
- Transport Optik
- Distribusi Optik
- Pemodelan Jaringan Express dan Feeder
Pada sistem HFC ini selain mempunyai bandwith yang cukup lebar, pemodelan jaringan dengan topologi Tree and Branch juga mempunyai kekurangan. Diantaranya adalah keterbatasan pemakaian amplifier sebagai penguat sinyal pada sistem yang terpasang secara cascade.
- Pemilihan Perangkat
Dalam pemilihan perangkat perlu melihat sisi teknologi yang digunakan. Pemilihan ini berlaku dengan melihat pada kehandalan (reliability) perangkat, keamanan (security), kemudahan dalam penggunaan (easy of use), accessibility, biaya (cost). Sehingga perlu diberikan alternatif pemilihan perangkat yang sesuai sehingga memenuhi standar transmisi.
Pemilihan perangkat meliputi:
- Kabel Express dan Kabel Feeder
- Kabel Drop
- Fiber Node
- Penguat Koaxial
- Spesifikasi Teknis Jaringan HFC
Parameter transmisi memegang peranan yang cukup besar dalam sebuah perancangan jaringan karena menentukan performansi sistem yang dibangun. Berikut beberapa aspek parameter transmisi untuk memenuhi persyaratan standard transmisi sehingga didapat performansi yang optimum di sisi pelanggan:
- Persyaratan Sinyal
- Persyaratan Performansi Jaringan